Minggu, 29 Juli 2012

Pengertian NTP dan Cara Kerjanya

Network Time Protocol (NTP) adalah sebuah protokol untuk sinkronisasi jam-jam sistem komputer di atas paket-switching, variabel-latency jaringan data. NTP menggunakan UDP pada port 123 sebagai lapisan transport. Ini dirancang khusus untuk melawan efek variabel laten dengan menggunakan jitter buffer. NTP juga mengacu pada referensi implementasi software yang didistribusikan oleh Proyek Pelayanan Publik NTP.

NTP merupakan salah satu tertua protokol internet masih digunakan (sejak sebelum 1985). NTP ini awalnya dirancang oleh Dave Mills dari University of Delaware, yang masih mempertahankan itu, bersama dengan tim relawan.

NTP menggunakan algoritma Marzullo, dan termasuk dukungan untuk fitur-fitur seperti lompatan detik. NTPv4 can usually maintain time to within 10 milliseconds (1/100 s) over the public Internet , and can achieve accuracies of 200 microseconds (1/5000 s) or better in local area networks under ideal conditions. Biasanya dapat mempertahankan NTPv4 waktu ke dalam waktu 10 milidetik (1 / 100 s) melalui publik internet, dan dapat mencapai akurasi dari 200 mikrodetik (1 / 5000 s) atau lebih baik dalam area lokal jaringan di bawah kondisi ideal.

NTP provides Coordinated Universal Time (UTC) . NTP menyediakan Coordinated Universal Time (UTC). No information about time zones or daylight saving time is transmitted; this information is outside its scope and must be obtained separately. Tidak ada informasi mengenai zona waktu atau daylight saving time ditularkan; informasi ini di luar lingkup dan harus diperoleh secara terpisah. In isolated LANs, NTP could in principle be used to distribute a different time scale (eg local zone time), but this is uncommon. Dalam LAN terisolasi, NTP pada prinsipnya dapat digunakan untuk mendistribusikan skala waktu yang berbeda (misalnya zona waktu lokal), tapi ini jarang terjadi.

Rincian operasional NTP yang ditetapkan dalam RFC 778, RFC 891, RFC 956, dan RFC 1305. Pelaksanaan rujukan saat ini adalah versi 4 (NTPv4); Namun, pada 2005, hanya versi hingga 3 (1992) telah didokumentasikan dalam RFC. The Internet Engineering Task Force NTP Working Group,standardisasi karya komunitas NTP sejak penerbitan RFC 1305.

Yang kurang pelaksanaan NTP kompleks, dengan menggunakan protokol yang sama namun tanpa memerlukan penyimpanan negara selama waktu yang lama, dikenal sebagai Simple Network Time Protocol (SNTP). Hal ini digunakan dalam beberapa perangkat embedded dan aplikasi mana akurasi tinggi waktunya tidak diperlukan (RFC 1361, RFC 1769, RFC 2030 dan RFC 4330).


Hanya beberapa masalah keamanan telah diidentifikasi dalam pelaksanaan referensi dari basis kode NTP di 25 + tahun sejarahnya. NTP sendiri telah mengalami revisi dan peninjauan atas seluruh sejarah; tidak ada kelemahan keamanan yang pernah dilaporkan yang telah dilacak ke spesifikasi NTP.

Saat ini basis kode untuk implementasi referensi keamanan telah menjalani audit dari beberapa sumber selama beberapa tahun sekarang, dan tidak ada yang dikenal berisiko tinggi kerentanan dalam perangkat lunak dirilis saat ini.

Pengertian FTP (File Transfer Protocol) dan Fungsinya

Pengertian FTP (File Transfer Protocol)


FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.
Cara kerja protokol FTP

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.

FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan “mendengarkan” percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan. Jadi port 21 untuk pemberian perintah dan port 20 untuk proses transfer data file.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host